kasih sempurna

kasih sempurna
kasih sempurna

Minggu, 26 Januari 2014

KASIH SEJATI

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. ~ I Korintus 13:4-5.

KASIH ITU : MURAH HATI MURAH  SENYUM 
KASIH ITU : PENYABAR
KASIH ITU : TAHAN UJI 
KASIH ITU: PENYAYANG
KASIH ITU : LEMAH LEMBUT
KASIH ITU: TIDAK DENGKI
KASIH ITU ; TIDAK SUKA MENGEJEK ORANG LAIN
KASIH ITU :TIDAK SOMBONG SEDERHANA
KASIH ITU : SUKA MENOLONG ORANG LAIN
KASIH ITU: SELALU MEMBERI TUMPANGAN PADA ORANG YANG DALAM KESUSAHAN
KASIH ITU: SUKA BEKUNJUNG PADA ORANG YANG SAKIT
KASIH ITU: TIDAK SUKA MELIHAT ORANG LAIN MENDERITA
KASIH ITU ; PENYAYANG
KASIH ITU :TIDAK MELAKUKAN KESOMBONGAN
KASIH ITU : TIDAK PENDEDAM
KASIH ITU ; TIDAK MENGINGAT -INGAT KESALAH ORANG LAIN
KASIH ITU: MURAH SENYUM
KASIH ITU : SELALU BERSERI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
KASIH ITU; TIDAK MENIPU ORANG JAIN
KASIH ITU : JANJI SELALU DITEPATI
KASIH ITU: RAJIN MENOLONG
KASIH ITU: TIDAK DENGKI
KASIH ITU : RAJIN
Kasih itu ;  selalu  Lemah Lembut
Kasih itu selalu Murah Hati
Kasih itu Mengampuni
Kasih itu Panjang Sabar
Kasih itu Tidak Cemburu
Kasih itu Tidak Memegahkan Diri 
Kasih itu Mampu Menerima apa adanya
Kasih itu Selalu Menguatkan
Kasih itu selalu Menghibur
Kasih itu selalu Memambangun
Kasih itu Selalu Bertindak bukan hanya kata-kata
Kasih itu Pengorbanan 
Kasih itu Damai
Kasih itu Sukacita
Kasih itu Berkat

KASH SEORANG IBU YANG SANGAT BESAR

KASIH SEORANG IBU YANG SANGAT BESAR Kasih seorang ibu yang kita renungkan kasih seorang ibu yang begitu besar manakala ibu tersebut sedang mengandung dia pelihara kandungan nya itu selama 9 bulan dengan sangat hati-hatidan mencitainya buah hati nya yang masih dalam kandungan nya .walaupun begitu berat dia mengandung namun saat menunggu kelahiran anak nya dengan penuh kasih sayang pada saat melahirkan si ibu berjuang dengan jiwa raganya melahirkan dengan kesakitan yang amat sangat namun semuanya diterimanya dengan senang hati walaun si ibu bejuang antara hidup dan mati dengan lembut di peluknya setelah melahirkan si ibu bayi itu dengan penuh kasih sayang,itulah perjuangan seorang ibu yang dengan lembut mengelus sang bayi yang baru lahir itu bahkan sangat bangga akan kelahiran anak nya itu.dan selama bertumbuh menjadi seorang bayi dengan tekun dan sabar si ibu tersebut menyusui bayinya degan penuh kasih sayang Tak habis –habis nya kasih seorang ibu kepada anaknya yang begitu besar itu Yang selalu menjaga anak nya memelihara dan memberi makanan sampai dewasa bahkan kadang seorang ibu rela berjuang demi anak-anak nya untuk memperoleh kesuksesan anaknya tersebut .itulah kasih seorang ibu yang angat besar dan perlu dihargai ,jadi memang seorang ibu selalu mengasihinya anaknya Melalui perhatiannya yang sangat fokos terhadap anak-anak nya kasih ibu kepada anak yang sangat besar ada sebuah cerita Terjadi di suatu desa , dimana seorang ibu yang sudah cukup tua , hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama tidak ada dikarenakan meninggal karena sakit. Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya ini memiliki tabiat yang sangat buruk. Kelakuan anaknya ini kesukaanya mencuri, berjudi, mabuk-mabukan dan banyak lagi perbuatan yang tercela dan lainnya. Si Ibu ini jadi sangat sering menangis meratapi nasibnya yang malang itu . Namun dirinya tetap sering berdo’a memohon kepada Tuhan, “Ya, Tuhanku yang Maha Pengasih dan Penyayang, tolong sadarkan anakku yang kusayangi ini , agar dia tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati itulah kasih seorang ibu .” Tapi malang, si ibu tetap saja mendapatkan kelakuan anaknya selalu buruk, malah semakin lama, kelakuan si anak semakin larut dengan perbuatan perbutan jahatnya. Saking sudah sangat sering melakukan kejahatan, anaknya sering kali sampai keluar masuk penjara karena kejahatannya yang dilakukannya. Suatu ketika si anak yang nakal ini kembalilagi mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap basah. Dia di hajar penduduk dan kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa itu , hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada sa’at lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi. Kabar hukuman itu sampai ke telinga si ibu. Beliau menangis meratapi nasib anak yang dikasihinya dan tetap berdo’a, berlutut dan bersujud kepada Tuhan, “Ya, Tuhanku yang Maha pengampun, mohon ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya”, suara parau ibu ini tiada henti memohon kepada raja. Lalu, dengan langkah tertatih-tatih ibu ini mendatangi sang raja negeri tersebut dan memohon agar anaknya dibebaskan. Tapi keputusan raja sudah bulat, demi menegakkan keadilan di negeri tersebut, anaknya harus tetap menjalani hukuman. Dengan hati yang sangat hancur, ibu itu kembali ke rumah. Tapi ibu ini tetap tak henti hentinya dia berdo’a supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan sang pencipta. Keesokan harinya, ditempat yang telah ditentukan, rakyat berbondong-bondong akan melhat hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Si anak yang nakal ini mulai membayangkan, bahwa di matanya kini hadir wajah ibunya yang sudah tua dan tak lelah selalu menasehati dan mendo’akan dirinya agar kembali ke jalan yang benar, dan tanpa terasa ia menangis da mulai menyesali perbuatannya. Namun nasi sudah menjadi bubur. Dia harus tetap menjalani hukuman atas perbuatannya itu. Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang. Sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Petugas mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak terdengar. Sa’at mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Kucuran darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan sa’at beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah tadi. Tahukah apa yang terjadi ? Ternyata di dalam lonceng itu ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur pada dinding loncen gitu . Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata karena sedih, haru dan sangat iba. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan, dan mulai menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng, memeluk bandul dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung yang akan dikenakan pada anaknya. Demikianlah cerita yang mengisahkan bagaimana sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya. Betapapun jahat si anak, ibu akan tetap mengasihi anaknya. Disini cerita ini terkadang seorang ibu berani berkorban sekalipun maut yang di hadapi karena kasihnya terhadap anaknya itu kasih ibu dapat dikatakan sepanjang masa pada anaknya namun terkadang seorang anak selalu berbuat yang tidak senonoh terhadap ibu nya namun demikian ibu tetap dengan kasih nya yang luar biasa masih tetap mencintai anaknya itu Demikian artikel persembahan dari guskompindo