kasih sempurna

kasih sempurna
kasih sempurna

Jumat, 17 Januari 2014

Kasih - Yesus memberi keselamatan -Guskompindo

kasih  dan KESELAMATAN  yang Tuhan berikan

Orang siapakah  yang tidak ingin dirinya selamat? Pasti semua orang mau  berupaya supaya selamat. Di rumah, di jalan, di tempat bertugas-bekerja, di manapun dan pada setiap saat orang menjaga dirinya supaya selamat.
Mau selamat itu ialah mau lolos dari jerat kematian yang merenggut kehidupan itu dari diri kita. Jadi, agar kehidupan kita tidak sampai direnggut kematian, kita hendaklah  harus memikirkan langkah-langkah apa yang perlu kita lakukan.
Dalam Alkitab umat Kristiani diajarkan adanya dua kematian yaitu . Tetapi sebelum hal ini diuraikan, perlu kita ketahui bahwa manusia diciptakan dengan tubuh, jiwa, roh. Kematian pertama itu mengakhiri kehidupan jasmani, kematian kedua adalah kematian rohani.
Pada kematian pertama tubuh umat Tuhan Yesus yang meninggal terpisahkan dar seluruhi roh dan jiwanya, lalu dikubur. Tetapi roh dan jiwanya yang tetap hidup dibawa langsung ke Firdaus. Ingatlah penjahat yang disalibkan bersama dengan Tuhan Yesus! Karena ia percaya dan menghormati Tuhan, tubuhnya mati tergantung di salib, tetapi roh, jiwanya dibawa Tuhan Yesus ke Firdaus.
Dalam Injil Lukas 23: 42, 43 tertulis:
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Begitulah terjadi dengan semua orang yang percaya dan menjadi umat milik Tuhan Yesus. Apabila kita meninggal dunia, tubuh kita dikubur, tetapi roh-jiwa kita dibawa Tuhan ke Firdaus dan kita hidup kekal selamanya.
Lain halnya dengan kematian rohani. Kematian ini sudah berlangsung pada waktu seseorang, sementara ia masih hidup di dunia, sebab jiwa orang itu dengan sadar dan dengan kehendaknya sendiri menolak Roh Allah Yang mau taruhkan HidupNya yang kekal dalam dirinya. Iapun menutup hatinya untuk Tuhan Yesus dan tidak mau menerima karya penebusan Tuhan Yesus bagi dirinya.
Apabila orang itu meninggal dunia, tubuhnya dikubur, tetapi roh dan jiwanya masuk ke dalam kerajaan maut.
...., dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. Wahyu 20: 13b-15
Sungguh mengerikan, apa yang terjadi kelak pada orang yang menjalani kematian kedua itu. Hanya mereka yang namanya tertulis dalam Kitab Kehidupan tidak akan mengalami sengsara itu yang kekal dan berlangsung terus-menerus.
Alangkah bijaknya dan baiknya, jikalau orang sedini mungkin (yaitu hari ini!) mulai bertindak meraih keselamatan bagi roh-jiwanya! Bagaimana caranya??
Tuhan Yesus sendiri tunjukkan caranya di Yohanes 14: 1, 6:
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Juga rasul Petrus menyatakan dengan jelas dan tegas di Kisah Para Rasul 4: 12:
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Maka dengan pernyataan-pernyataan tersebut orang boleh mengetahui bahwa hanya dengan satu langkah-bahkan, itulah langkah satu-satunya - diperolehnya keselamatan dan kehidupan kekal.
Langkah satu-satunya itu ialah percaya pada Tuhan Yesus, dan menyambutNya sebagai Juruselamat dan Penebus. Amal dan jasa apapun yang dapat dilakukan manusia, tidak akan mendatangkan keselamatan.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. (Roma 3: 23-25a) 
Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. (1 Timotius 2: 5, 6

salam bahagi dari guskompindo

Kasih seorang kakak pada adiknya -Artikel Guskompindo




Kasih  Kakak yang luar Biasa


0
Pada saat itu  hari kamis, 20Nopember 2003, sekitar pukul 13.00 siang hari itu John dan Joanna sedang bermain di kandang kambing di halaman rumah mereka di Milington, TN. Dalam kandang itu ada sebuah loteng smementara untuk menimbun rumput kering yang terbuat dari plywood berukuran 1.20 x 2.40 meter dan ditopang oleh tiang-tiang berukuran 5 x  10 cm. Tempat tidur kambing ada dibawahnya dan diisi jerami. Ada sepuluh bal jerami di loteng itu yang ditumpuk sampai atas sekali. John suka bermain di atas rumput kering. John memiliki sedikit ruang dan mengingat umurnya baru 4 tahun, ia senang sekali bermain di tempat itu. Dalam kandang itu tidak ada aliran listrik dan karenaya Joanna berpikir alangkah baiknya jika memberi beberapa pelita untuk mendapatkan sedikit penerangan di kandang itu. Joanna yang baru berumur 7 tahun, tidak sadar bahwa ia melakukan sebuah kesalahan besar.
Di tengah kesibukan bermain, Joanna menggulingkan salah satu pelita. Tempat tidur kambing itu dengan cepat terbakar. Joanna berlari ke sebuah bak renang kecil dari platik di dekat tempat itu untuk mendapatkan segelas air dengan harapan ia bisa memadamkan api kebakaran itu, Tanpa disadari, ia membuang-buang waktu yang amat berharga. John yang masih berada di loteng, berteriak teriak minta tolong. Kini apinya _ artikel Gs= hampir sudah mencapai 2.5 meter dari kandang untuk memanggil kakaknya Lea yang pada hari itu sedang menjaga bayi kita. Pada saat ia mendengar teriakan Joanna. “ Johny berada di tengah-tengah api.” Ia meloncat dan berlari sekencangan ke dalam kandang yang pada saat itu sudah menjadi lautan api.
Lea bercerita di kemudian hari, betapa ngeri hatinya ketika mendengar teriakan John yang keluar dari amukan api itu Lea menyerbu masuk ke dalam kandang, menutup matanya dengan rapat, menahan nafasnya sambil mencari John. Paru-parunya tidak dapat bertahan ketika ia kehabisan napas dan tersengal sengal kekurangan udara. Di antara api itu, ia melihat sekilas John yang hampir terjatuh ke dalam api. Lea untuk kedua kalinya menerjang ke dalam amukan api lagi dengan mata tertutup dan menahan napas. Akhirnya ia bisa mendapatkan John. Dengan perasaan kalut ia berusaha untuk menarik John dari ketinggian loteng sekitar 1,20 meter dari lantai kandang. Entah mengapa, John ternyata lebih berat dari pada bobot badannya yang biasanya 18 kg. Sekali lagi dengan kehabisan napas, ia keluar tanpa John. Karena sudah tahu lokasi tepatnya John, Lea dengan cepat mengambil napas dalam-dalam dan menyerbu sekali lagi ke dalam lautan api untuk ke tiga kalinya. Dengan memegang erat-erat, Ia menarik turun John dari loteng kandang dan keduanya jatuh ke dalam api. Dengan satu lengan memegang erat John di sisinya. Lea merangkak dengan satu tangan dan kedua lututnya keluar dari lautan api..John sudah tidak sadar sedangkan badannya memerah, Lea berdoa. Oh Tuhan, biarlah dia dapat  bernapas lagi!, Ternyata John bias bernapas lagi Lea menyambar John dan memeluknya erat erat, lari ke dalam rumah dan menempatkan ia dalam bak mandi dengan mengalirkan air dingin ke sekujur tubuhnya.
Para petugas pemadam kebakaran dan paramedic telah tiba dan mengambil alih penanganan selanjutnya. Pada saat itulah Lea baru sadar betapa parah ia terbakar. Ia menyakikan bagaimana kulitnya terbakar dari kedua tangannya Ia mengatakan bahwa ia merasakan sengatan api di wajahnya, lengannya, kedua tangannya dan punggungnya. Lea mengalami luka bakar tingkat 3 di kedua tangannya dan lengan bagian bawah, juga luka bakar tingkat 2 di seluruh wajahnya dan luka bakar tingkat 3 di beberapa bagian wajahnya.
Di beberapa bagian dari punggungnya terbakar parah dan ia kehilangan bagian atas dari kedua telinganya.
Lea berada selama 2 hari di RS Memphis bagian unit kebakaran. Kemudian ia dikirim pulang ke rumahnya sambil menunggu beberapa hari untuk diopeasi, akhirnya Lea bisa mulai sembuh.
Lea tidak merasa seperti seorang pahlawan, namun kami sekeluarga setuju akan sebaliknya bahwa ia telah menyelamatkan jiwa anak kami John Daniel.
Hal itu tidak ada yang meragukannya. Ia telah mengambil resiko sampai tiga kali untuk menyelamatkan John. John Daniel telah diangkut dengan helicopter ke rumah sakit anak-anak di Leboneur di Memphis,TN. Kami diberitahu, bahwa jiwanya tidak akan dapat diselamatkan. Namun mereka mengirim suatu tim khusus dari Galvestone, Texas. Mereka berhasil untuk mentabilisir John dan menerbangkan John ke RS untuk anak-anak penderita luka bakar, Galverstone, Shriners di Galverstone.
Ia berada di ICU selama 7 bulan lamanya. John telah mengalami luka bakar sebanyak 95% dari tubuhnya dengan tingkat 3 dan 4 hanya 5% yang tidak terbakar, adalah di bagian bawah dari perutnya sampai ke pangkal pahanya. Para dokter berhasil mengambil cukup banyak kulit untuk menutupi punggung dan dadanya . ternyata 5 % bagian kulit ini yang menyelamatkan jiwanya. Ia pun memperoleh kulit artificial di kedua lengan dan kakinya.
Anjing kesayangan John telah menjadi korban dari amukan api itu. Pada saat itu, semua pintu kandang terbuka lebar sehingga Max dengan mudah bisa meloloskan dirinya. Lea dan aku percaya, bahwa Max tetap tinggal dengan John sampai pada akhirnya. John tetap memegang Max, ketika Lea untuk pertama kali mencoba menariknya dari loteng kandang yang sedang terbakar itu. Kami percaya, bahwa tubuh Max telah melindungi bagian vital dari tubuh John dari amukan api.
John telah kehilangan kulit kepalanya, kedua kupingnya, alis mata, hidung, bibir, semua jari-jari tangannya, jari-jari kaki sebelah kiri dan sebagian jari jari kari sebelah kanan. Operasi berkali kali meninggalkan bekas pada tubuhnya sesuatu yang mengerikan untuk dipandang.
Kami tidak sepenuhnya dapat mengatasi tragedy ini, namun percaya sepenuhnya dalam Yesus Kristus bahwa ia telah mencukupi kebutuhan kami. Ia setia sebelum musibah ini dan ia akan tetap setia sampai pada akhirnya. Kami berdoa kiranya kisah ini cukup untuk menunjukkan betapa Lea , kakak yang terkasih adalah pahlawan kami yang amat luar biasa.
Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatannya (Mzm 145:17)